Jumat, 26 Agustus 2011

get dicipline with your money

by networkbuilder01
Setiap bisnis apapun pasti harus ada catatan cash flow atau neraca keuangan. Ada pemasukan, ada pengeluaran dan ada kejelasan berapa keuntungan yang didapat. Semakin rapi cash flow maka akan semakin mudah perusahaan dalam membuat prencanaan kedepan, terkait dengan investasi dan evaluasi kerja.
Bisnis network marketing juga sebuah bisnis yang membutuhkan cash flow yang jelas dari para pelakunya. Sejatinya para member NM adalah pemilik dari perusahaanya sendiri yang bekerjasama dengan perusahaan NM. Namun banyak sekali network builder yang tidak memahami konsep ini, sehingga mereka tidak menjalani bisnis ini secara professional, tapi seperti kegiatan yang tidak menghasilkan uang.
Apa yang terjadi jika tidak ada perencanaan keuangan dalam perusahaan? Uang pribadi dan uang bisnis bercampur, tidak jelas kemana perginya uang perusahaan dan masih banyak lagi yang ujungnya perusahaan anda macet gara-gara tidak ada uang operasional. Hal inilah yang banyak menimpa para network builder.  Mereka membangun bisnis tidak dengan pencatatan keuangan yang baik, setiap kali ada hasil dari penjualan habis dipake untuk membeli makan dan kebutuhan keluarga tanpa investasi ke bisnis lagi. Bahkan lebih parah, uang produk yang seharusnya dibelikan produk lagi untuk memutar bisnispun habis untuk belanja. Jual kue tapi gak ada kuenya, Cuma jual catalog. Sukses? Tentu jauh….
Bicara tentang uang berarti bicara tentang disiplin. Sifat uang yang cair/liquid dan gampang hilang harus dijaga dengan disiplin diri, terkhusus tidak menggunakan modal untuk keperluan rumah tangga. Buatlah catatan keuangan yang berbeda, catat semua pemasukan dan pengeluaran. Kalau perlu buatlah rekening bisnis sendiri.  Sisihkan sebagian keuntungan untuk menambah modal dan juga jangan lupa sedekah untuk melancarkan rezeki anda.
yang terus bertambah. Dan lebih penting lagi anda akan terbentuk karakter disiplin terhadap uang. Banyak orang yang menjadi miskin karena mereka berorientsi pada pembelanjaan, dapat sedikit uang mereka pengin sekali belanja, entah untuk pribadi maupun untuk hal yang kurang bermanfaat. Golongan kelas menengah biasanya banyak menggunakan uang mereka untuk life style. Mereka terjebak pada gaya hidup, bahkan seakan akan mereka memper’Tuhan’kan gaya hidup. Menjadi tidak percaya diri kalau tidak menggunakan black berry atau iphone. Karena komunitasnya punya mobil, akhirnya diapun membeli mobil. Dasar dari setiap pembelian adalah gaya hidup, bukan kebutuhan.
Tapi, bagi orang kaya mereka lebih memprioritaskan pada investasi. Setiap ada hasil keuntungan, yang mereka pikirkan adalah investasi. Sehingga income mereka bertambah banyak, kalaulah mereka membeli sesuatu seperti ipad,iphone atau gadged yang lain itu karena kebutuhan bukan gaya hidup. Mereka tidak berfikir gengsi, bahkan tidak punya mobilpun mereka tidak malu (padahal bisa membeli!) bandingkan dengan orang yang sebenarnya tidak mampu membeli mobil, tapi memaksakan diri membeli demi gengsi. Ketenangan hidup akan menjadi parameter yang menentukan siapa yang sukses sesungguhnya. Kenapa? Orang kaya akan tenang hidupnya karena mereka mempunyai karakter yang kuat, tidak tergantung kepada orang lain, mereka berdiri di kaki mereka sendiri dengan kokoh.
Tahanlah keinginan-keinginan sesaat, tunda hingga suatu saat uang tidak akan menjadi masalah buat anda karena sudah financial freedom.  Berfikirlah investasi..investasi…dan investasi….investasi yang benar (minta bantuan upline anda untuk mengetahuinya) akan membuat bisnis anda semakin besar. Percayalah, menahan nafsu untuk menggunakan atau membeli sesuatu yang belum menjadi prioritas kebutuhan anda tidak akan membuat anda mati penasaran ;) tapi itu akan membentuk karakter diri yang tangguh, tidak menikmati jika belum tiba waktunya….kapankah waktunya? Saat kebebasan keuangan telah anda dapatkan, anda bias membeli apapun kapanpun anda mau. Mau? Tahan diri dulu ya…
dan lain-lain yang membuatnya gelap mata. Uang yang ditangannya, walaupun bukan uangnya dia pake untuk keperluan pribadinya. Yang lebih parah uang itu adalah uang downline yang nitip padanya untuk beli produk atau membuka stokist dll. Ini yang namanya bunuh diri, karena dengan begitu anda sedang menghancurkan bisnis anda sendiri. Downline andapun akan lari dari anda dan tentu saja semua orang akan memberi cap ‘jelek’ pada anda. So,….tahan nafsu anda terhadap uang. Sekali lagi, semua bermula dari disiplin diri terhadap uang, baik mengelola  keuangan, cash flow maupun keteguhan hati untuk tidak tergoda menggunakan uang milik orang lain. Kuatkan disiplin diri, Perbaiki perencanaan keuangan anda dan mulailah berinvestasi lebih banyak, khususnya dalam jaringan anda karena anda adalah seorang network builder.  Perbanyak alat bantu, bantu jaringan untuk terus bertumbuh, sehingga suatu saat jaringan anda akan menggurita dan akhirnya terciptalah mesin uang yang akan membuat anda freedom.

Jumat, 19 Agustus 2011

Aku | bukan | orang | yang | kreatif


Aku | bukan | orang | yang | kreatif


Siapakah Orang yang Kreatif itu ?
-   Orang kreatif menghargai ide-ide.
-   Orang kreatif selalu mempunyai banyak pilihan
-   Orang kreatif menyukai perbedaan dan ketidak-pastian
-   Orang kreatif selalu menyenangi hal yang lain dari yang lain.
-   Orang kreatif menghubungkan sesuatu yang tidak berhubungan.
-   Orang kreatif tidak takut gagal

Mengapa harus berpikir kreatif ?
-   Berpikir kreatif memberi nilai tambah
-   Berpikir kreatif melipat-gandakan
-   Berpikir kreatif membuat orang tertarik dengan Anda dan ide-ide Anda
-   Berpikir kreatif membantu belajar lebih banyak
-   Berpikir kreatif menantang status quo

Bagaimana caranya menjadi kreatif ?
-   Singkirkan pembunuh-pembunuh kreativitas itu !
-   Selalu ajukan pertanyaan kreatif !
-   Ciptakan lingkungan yang kreatif
-   Habiskan waktu bersama orang-orang kreatif
-   Keluarlah dari kotak Anda !

Siapakah Pembunuh kreativitas itu ?
-   Aku bukan orang yang kreatif !
-   Ikutilah aturan-aturannya !
-   Jangan banyak tanya !
-   Tetap di dalam garis batas !
-   Hanya ada satu cara...
-   Jangan konyol !!
-   Bersikap praktislah !
-   Bersikap seriuslah !
-   Hati-hati dengan citramu !
-   Itu tidak logis !
-   Itu tidak praktis !
-   Itu belum pernah dilakukan !
-   Itu tidak bisa dilakukan !
-   Itu tidak efektif bagi kita
-   Sudah kita coba sebelumnya, kok
-   Itu terlalu merepotkan buat kita
-   Kita tidak boleh membuat kesalahan
-   Itu akan sulit dikelola
-   Kita tidak ada waktu untuk itu
-   Kita tidak mempunyai uangnya
-   Ya sih, tapi. . .
-   Kegagalan itu sudah pasti.

Bagaimana dengan pertanyaan kreatif itu ?
-   Mengapa sih harus dikerjakan begini ?
-   Apa sih akar masalahnya ?
-   Apa saja sih persoalan mendasarnya ?
-   Ini jadi mengingatkan aku tentang apa yah ?
-   Apakah lawannya ?
-   Bagaimana jika ditambah ?
-   Bagaimana jika dikurangi ?
-   Bagaimana jika dilipatgandakan ?
-   Bagaimana jika dibagi-bagi ?
-   Mengapa sih ini demikian penting ?
-   Bagaimana cara tersulit atau termahal untuk mengerjakannya ?

Seperti apakah lingkungan yang kreatif itu ?
-   Lingkungan yang mendorong kreativitas
-   Mengutamakan kepercayaan di antara anggota tim
-   Merangkul mereka-mereka yang kreatif
-   Fokus pada inovasi, bukan sekedar penemuan
-   Mengutamakan pilihan-pilihan
-   Bersedia membiarkan orang melanggar garis batasnya.
-   Menghargai mimpi

Kegagalan Adalah Keberhasilan yang Tertunda


Kegagalan Adalah Keberhasilan yang Tertunda
KEGAGALAN adalah keberhasilan yang tertunda, begitu nasihat yang sering kali diucapkan seseorang kepada rekannya yang sedang mengalami kegagalan. Maksud penyampaian nasihat ini tentu untuk memberikan semangat bahwa kegagalan bukanlah kiamat atau akhir dari segalanya.

Pengelola Rubrik:
Aribowo Prijosaksono, Roy Sembel, dan Tim ManDiri

Aribowo Prijosaksono (email:aribowo_ps@hotmail.com) dan Roy Sembel (http://www.roy-sembel.com) adalah co-founder dan direktur The Indonesia Learning Institute – INLINE (http://www.inline.or.id), sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif dan profesional.

Oleh M. RUDITO WIDAGDO

Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Baik itu kegagalan di dalam perdagangan, kegagalan dalam pernikahan, kegagalan dalam kuliah, kegagalan dalam pekerjaan dan lain sebagainya. Bahkan orang-orang besar yang terlihat bergelimang kesuksesan sekalipun pasti pernah mengalami kegagalan di dalam hidup mereka.
Douglas McArthur mengatakan, ”There is no security in this earth, there is only opportunity”. Dari perkataan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada sesuatu hal yang pasti akan terjadi di dunia ini. Tidak ada jaminan bahwa pekerjaan kita akan sukses. Tidak ada jaminan bahwa mobil kita tidak akan mogok ketika akan digunakan besok. Tidak ada jaminan bahwa sakit yang kita alami akan segera sembuh. Bahkan tidak ada satu orang pun yang dapat menjamin bahwa umur mereka akan lebih dari 1 jam lagi.
Thomas Alfa Edison, seorang penemu besar yang telah mematenkan ribuan jenis hasil temuannya juga sering mengalami kegagalan. Pada saat Edison mencoba untuk menemukan lampu pijar, ia mengalami ribuan kali kegagalan dalam mencari bahan dasar kawat pijar yang dapat digunakan. Tetapi kegagalan-kegagalan ini tidak memupuskan semangatnya untuk terus mencoba meraih apa yang ia harapkan.
Oleh karena itu, kita hanya dapat memanfaatkan peluang-peluang yang tersebar luas di dunia ini. Apa pun peluang yang ingin kita ambil, kita harus dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan maksimal. Janganlah kita menyia-nyiakan kesempatan yang telah kita pilih untuk dilaksanakan.
Tetapi ada beberapa kesempatan yang hanya datang sekali menghampiri kita. Seperti kesempatan untuk membesarkan dan mendidik anak dengan baik. Dalam menghadapi kesempatan semacam ini, kita haruslah bertindak maksimal dengan penuh perhitungan. Karena apabila kita gagal dalam menjalaninya, maka kita tidak akan pernah dapat memperbaiki kegagalan tersebut. Kegagalan seperti inilah yang akan membuahkan penyesalan diri berlarut-larut, karena tidak ada jalan keluar untuk memperbaiki kegagalan yang telah kita perbuat. Sehingga kegagalan ini akan terus menghantui hidup kita dan kita akan terus merasakan dampak dari kegagalan ini.

Penyebab Kegagalan
Jika kita menelusuri penyebab kegagalan, maka kita dapat menggolongkan penyebab tersebut dalam dua golongan besar, yakni kegagalan karena faktor internal dan kegagalan karena faktor eksternal.
Kegagalan karena faktor internal adalah kegagalan yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab kegagalan ini, seperti kurang perhitungan pada saat awal melangkah, kurang hati-hati dalam melakukan sesuatu, atau karena menganggap remeh suatu pekerjaan tertentu. Tetapi penyebab internal yang paling sering terjadi adalah rasa takut untuk mencoba atau memulai sesuatu kesempatan. Dengan menghindari peluang atau kesempatan bukan berarti kita telah terlepas dari kemungkinan kegagalan yang mungkin kita hadapi, akan tetapi kita justru telah menetapkan kegagalan tersebut sebagai pilihan kita.
Kegagalan internal ini akan mengakibatkan seseorang mengalami penyesalan dan kekecewaan mendalam. Seseorang yang gagal dan mengetahui bahwa kegagalan yang ia alami adalah buah dari kelalaian dirinya sendiri, akan merasa sangat menyesal atas kegagalan yang ia hadapi.
Sementara kegagalan yang diakibatkan oleh faktor-faktor luar, misalnya gangguan orang lain, kemampuan orang lain yang lebih baik dari kemampuan kita, kecurangan orang lain, atau nasib yang telah ditetapkan oleh Tuhan kepada kita. Biasanya seseorang akan lebih mampu menghadapi kegagalan eksternal ini. Karena dengan introspeksi dan berjiwa besar maka kita akan dapat menghadapi kekecewaan yang ada.
Sedikit saya berikan penjelasan di sini mengenai ”nasib gagal” yang diberikan Tuhan kepada kita. Mungkin banyak orang yang berpikir mengapa Tuhan ”menghukum” seseorang untuk mengalami kegagalan. Padahal orang tersebut telah melaksanakan kesempatannya dengan maksimal, tetapi masih tetap mengalami kegagalan di akhir usahanya. Terkadang manusia tidak tahu mengenai dampak yang akan ia dapatkan dari suatu kesuksesan yang akan ia peroleh. Padahal bisa jadi kesuksesan itu akan berakibat buruk bagi dirinya. Misalnya akan merusak rumah tangganya, atau akan mengganggu kesehatannya. Sehingga Tuhan memberikan kegagalan sebagai hasil terbaik untuk diri manusia tersebut.
Kunci utama dalam menghadapi kegagalan adalah berjiwa besar. Seseorang haruslah berjiwa besar dalam menghadapi kegagalan internal ataupun eksternal. Khususnya kegagalan internal, seseorang haruslah berani untuk mengakui kesalahan atau kelalaian yang telah ia perbuat. Tetapi kebanyakan orang biasanya lebih senang untuk mencari alasan atau kambing hitam atas kegagalan yang ia hadapi, sehingga orang seperti ini tidak akan pernah bisa belajar dari kegagalan yang ia alami.
Selain berjiwa besar, seseorang juga memiliki suatu kemampuan untuk menghadapi permasalahan atau kegagalan yang ia alami. Kemampuan ini lebih dikenal sebagai Adversity Quotient (AQ). Memang AQ ini lebih banyak berkembang di masa kecil seseorang, di masa orang tua sangat berperan dalam hal memupuk dan mengembangkan kemampuan AQ anak. Tetapi bukan berarti seseorang yang memiliki kemampuan AQ yang kurang baik tidak akan dapat menghadapi kegagalan yang ia alami. Ada beberapa hal yang dapat membantu seseorang untuk tegar dalam menghadapi kegagalan yang ia alami sekaligus meningkatkan kemampuan AQ yang ia miliki.
Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan pada saat kita menghadapi kegagalan:

1. Pasrah kepada Tuhan
”Segala hasil dari perbuatan, tindakan dan usaha yang kita lakukan, adalah merupakan Hak dan Wewenang Tuhan untuk menentukannya. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha semaksimal mungkin.” Jika kita dapat memahami dan mengamalkan kalimat di atas, maka kita akan lebih mudah dalam menghadapi suatu kegagalan.
Kemampuan seseorang untuk berserah diri kepada nasib ini juga akan sangat membantu dalam menanggulangi efek buruk yang mungkin timbul akibat kegagalan.
Suatu kegagalan yang tidak dapat dilalui dengan baik akan membekas di dalam pikiran bawah sadar seseorang. Pikiran bawah sadar mempunyai kemampuan menimbang-nimbang setiap masukan informasi dari pikiran sadar, kemudian dicocokkan dengan arsip yang ada pada pikiran bawah sadar yang ada hubungannya dengan kejadian yang sama di masa lalu. Jika tanggapan pikiran bawah sadar adalah negatif, maka pikiran bawah sadar akan mengirimkan reaksi negatif kepada pikiran sadar, dan selanjutnya pikiran sadar tanpa dapat dikontrol akan melakukan reaksi emosional, berupa marah, benci, takut, iri, kikir, sedih, dan lain-lain.
Apabila seseorang dapat melepaskan atau release kegagalan yang ia alami kepada nasib Tuhan, maka pikiran bawah sadar orang tersebut tidak akan menyimpannya sebagai sesuatu yang negatif.

2. Ambil Hikmah
”Pengalaman adalah guru terbaik. Baik itu kegagalan ataupun kesuksesan.” Hal ini mengandung arti bahwa dari semua kegagalan yang kita hadapi, kita harus tetap berpikiran positif, dan harus dapat mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut. Kita harus sadar bahwa risiko dari semua tindakan yang kita lakukan adalah sukses atau gagal.
Walaupun banyak pelajaran yang dapat diambil dari tiap kegagalan. Tetapi justru banyak orang yang tidak mau mengembalikan kegagalan yang ia alami ke diri mereka sendiri. Mereka justru mengalihkan atau mengambinghitamkan kegagalan tersebut kepada orang lain. Hal inilah yang harus dapat kita hindari. Karena jika tetap mengambinghitamkan kegagalan kepada orang lain, kita tidak akan pernah dapat mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut.

3. Istirahat
Tiap kegagalan tentu akan memancing emosi seseorang. Seperti marah, sedih, iri dan lain sebagainya. Tentu saja efek emosional ini akan mengganggu aktivitas yang akan kita lakukan. Oleh sebab itu ada baiknya apabila kita mengambil istirahat sejenak ketika mengalami kegagalan. Istirahat ini akan memberikan waktu pada diri kita untuk dapat menghindari efek emosional yang mungkin timbul.
Panjang waktu istirahat yang dibutuhkan tergantung pada intensitas beban dari kegagalan yang kita hadapi. Untuk kegagalan ringan, mungkin kita hanya cukup untuk berwudu dan melakukan sholat (bagi orang Muslim). Tetapi jika sebuah kegagalan besar, mungkin istirahat yang dibutuhkan berupa liburan dan rekreasi.

4. Bertanya dan Evaluasi
Apabila pikiran kita telah kembali jernih, maka kita harus dapat mengidentifikasi penyebab dari kegagalan yang kita alami. Banyak cara yang dapat kita lakukan, dapat dengan merenung sendiri, atau bertanya kepada teman, orang tua, guru, atau bahkan kepada rival kita.
Setelah kita tahu apa penyebab dari kegagalan yang didapi, maka kita dapat menyusun sebuah peta kekuatan baru mengenai kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, guna memulai sebuah kesempatan baru.

5. Memulai kegiatan baru
Memulai suatu kegiatan baru, merupakan salah satu solusi agar seseorang tidak larut di dalam kegagalan.
Pada saat memulai suatu kesempatan baru, kita haruslah benar-benar siap untuk melakukan hal-hal terbaik yang dapat dilakukan. Tetapi kita juga harus menyadari dari awal, seluruh kegiatan yang kita mulai dapat berakhir pada kesuksesan ataupun kegagalan.
Dan janganlah lupa untuk menggunakan peta kekuatan baru yang kita miliki.
Ada dua kesempatan yang dapat kita lakukan. Pertama adalah tujuan baru dengan cara lama atau tujuan lama dengan cara baru. Kedua, tujuan baru dengan cara yang baru.

KISAH IBU YANG MELARANG ANAKNYA BERJILBAB

Kisah seorang ibu yang melarang anaknya berjilbab.

Seorang ikhwah baru saja menempati rumah kostnya yang baru.
Ia sendirian di kamar melepas lelah setelah seharian sibuk
menyelenggarakan pelatihan keislaman di musholla, baru sekarang
ia dapat merebahkan tubuhnya.
Suasana hening, karena penghuni kost lainnya sedang pulang kampung.

Dari balik dinding terdengar sayup-sayup percakapan ibu pemilik kost
dengan anaknya.
Anak : Bu,
Ibu : Hmmmm......
Anak : Bu!.....
Ibu : Ada apa?
Anak :  Mmm, anu.....saya tadi baru ikut pengajian rohis di musholla.
Bu !.......dengerin dong!
Ibu : Iya! Ibu dengerin kok. Teruskan saja! Ibu lagi repot nih, susah
sekali masukkan benang, mana besok mau diambil. Mata Ibu sudah rabun, kali ya
Anak : Bu..!
Ibu : Apa sih? Mau ngomong apa?
Anak : Tadi, disana ustadz yg kost di rumah kita itu mbahas soal jilbab. Katanya
pake jilbab itu kewajiban, Bu. Jadi mulai sekarang saya mau pake jilbab. Gimana Bu?
Ibu : Jangan!!!

Sang ikhwah mulai menajamkan pendengarannya dari balik dinding.
Anak : Tapi itu perintah Allah. Kalau kita tidak patuh kita dosa, Bu.
Boleh ya saya pake jilbab? Boleh ya?
Ibu : Ibu bilang : JANGAN!!!
Anak : Gimana sih ibu ini! Anaknya mau berubah jadi baik kok malah gak boleh?
Pake jilbab itu banyak manfaatnya, Bu. Bisa langsung dikenali keislaman kita. Kita juga
gak akan diganggu orang. Harga diri kita juga terhormat, gitu. Gimana? Boleh ya, Bu
Ibu : Tetap NGGAK BOLEH !!!

Anak : Kenapa? Ibu terpengaruh sama cerita Tante kali ya? Tante itu bohong!
Ustadz tadi bilang, jilbab itu bukan budaya Arab. Itu syariat Islam. Islam yg sohih bukan
sempalan. Dari dulu memang diwajibkan demikian, bukan trend baru-baru ini saja.
Ibu : Iya,......iya Ibu ngerti. tapi pokoknya JANGAN, Nggak boleh. ...
Anak : Jadi ibu melarang saya nih......Pokoknya Bu, saya mau tetap pake jilbab. Terserah
ibu mau bilang apa. Nggak ada lagi ketaatan pada orang tua, kalau orang tua itu menyuruh
ingkar pada perintah Allah!
Ibu : Anak ini kok nggak ngerti juga sih....kalau ibu bilang JANGAN ya JANGAN!!!!
Anak : Nggaak, pokoknya saya besok mau pake jilbab. Titik!!!!
Ibu : J A N G A N.......!!!
Anak : JILBAB!
Ibu : Jangan!!!
Anak : Pokoknya JILBAAAAB!!

Sang ikhwah tadi sudah tidak dapat menahan kesabarannya. Ia langsung keluar kamar untuk
bertemu ibu dan anak yg sedang berdebat untuk membela keyakinan si anak. Tangannya sudah
terangkat di depan pintu untuk mengetuk namun terdengar lagi kata-kata si ibu dengan nada
yg rendah.
Ibu : Jangan Fulan, jangan! Kamu kan laki-laki, apa kata orang nanti....?

Si ikhwah pun kembali ke kamarnya, batal ia mencampuri urusan perdebatan ibu dan anak itu.
-----------------------------------------------------------------------------------------

KALAU ANDA PUNYA MASALAH BERBAHAGIALAH

Kalau Anda Punya Masalah, Berbahagialah!

Membaca judul di atas mungkin Anda bertanya-tanya, apakah saya tak salah tulis. Anda mungkin berkata, ''Bukankah akan lebih berbahagia kalau kita sama sekali tak punya masalah?'' Kalau demikian, Anda salah besar! Di mana ada kehidupan, di situ pasti ada permasalahan. Namun, tahukah Anda bahwa di balik setiap masalah terkandung suatu peluang emas dan kesempatan yang besar untuk maju?

Ada kata-kata bijak dari Norman V Peale yang patut Anda renungkan. Dalam bukunya You Can If You Think You Can, ia mengatakan, ''Apabila Tuhan ingin menghadiahkan sesuatu yang berharga, bagaimanakah Ia memberikannya kepada Anda? Apakah Ia menyampaikan dalam bentuk suatu kiriman yang indah dalam nampan perak? Tidak! Sebaliknya Tuhan membungkusnya dalam suatu masalah yang pelik, lalu melihat dari jauh apakah Anda sanggup membuka bungkusan yang ruwet itu, dan menemukan isinya yang sangat berharga, bagaikan sebutir mutiara yang mahal harganya yang tersembunyi dalam kulit kerang.''

Pernyataan di atas bukan sekadar kata-kata indah untuk menghibur Anda yang sedang kalut menghadapi suatu masalah. Ini adalah perubahan paradigma dan cara berpikir. Keadaan apa pun yang kita hadapi sebenarnya bersifat netral. Kitalah yang memberikan label positif atau negatif terhadapnya. Seperti yang dikatakan filsuf Cina, I Ching, ''Peristiwanya sendiri tidak penting, tapi respons terhadap peristiwa itu adalah segala-galanya.''

Berikut ini contoh sederhana. Sebagai seorang fasilitator yang memberikan pelatihan di berbagai perusahaan, saya pernah menghadapi penolakan dari klien semata-mata karena usia saya yang dianggap terlalu muda. Saya pernah menganggap ini masalah besar. Bagaimana tidak? Ini menyangkut kredibilitas saya. Saya kemudian memikirkannya berhari-hari. Kepercayaan diri saya mulai terganggu.

Lama-kelamaan saya sadar bahwa penolakan semacam ini adalah hal biasa. Justru ini adalah kesempatan untuk berkembang. Karena itu, saya segera menggali kebutuhan klien dan mencari pendekatan yang lebih dapat diterima. Saya terus meningkatkan kompetensi, sampai akhirnya saya dapat diterima oleh perusahaan tersebut. Kalau demikian, penolakan awal itu sama sekali bukan sebuah masalah, tapi sebuah peluang yang sangat berharga.

Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh. Sayang, lebih banyak orang yang menganggap masalah sebagai sesuatu yang harus dihindari. Mereka tak mampu melihat betapa mahalnya mutiara yang terkandung dalam setiap masalah. Ibarat mendaki gunung, ada orang yang bertipe Quitters. Mereka mundur teratur dan menolak kesempatan yang diberikan oleh gunung.

Ada orang yang bertipe Campers, yang mendaki sampai ketinggian tertentu kemudian mengakhiri pendakiannya dan mencari tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah. Mereka hanya mencapai sedikit kesuksesan tapi sudah merasa puas dengan hal itu.

Tipe ketiga adalah Climbers yaitu orang yang seumur hidupnya melakukan pendakian, dan tak pernah membiarkan apapun menghalangi pendakiannya. Orang seperti ini senantiasa melihat hidup ini sebagai ujian dan tantangan. Ia dapat mencapai puncak gunung karena memiliki mentalitas yang jauh lebih tinggi, mengalahkan tingginya gunung. Orang dengan tipe ini benar-benar meyakini apa yang pernah dikatakan Dag Hammarskjold, ''Jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum Anda mencapai puncaknya. Karena begitu ada di puncak, Anda akan melihat betapa rendahnya gunung itu.''

Semua masalah sebenarnya adalah rahmat terselubung bagi kita. Mereka ''berjasa'' karena dapat membuat kita lebih baik, lebih arif, lebih bijaksana, dan lebih sabar. Anda baru dapat disebut manajer yang baik kalau Anda mampu memimpin seorang bawahan yang sulit, yang membuat para manajer lain angkat tangan. Anda baru menjadi orang tua yang baik kalau Anda dapat menangani anak yang bermasalah, atau pun menantu yang keras kepala, yang melakukan sesuatu melebihi batas kesabaran Anda. Anda baru dapat disebut profesional kalau Anda mampu menangani pelanggan yang cerewet yang sering mengeluh dan banyak maunya.

Untuk mencapai kesuksesan, Anda perlu memiliki adversity quotient, yaitu kecerdasan dan daya tahan yang tinggi untuk menghadapi masalah. Kecerdasan tersebut dimulai dari mengubah pola pikir dan paradigma Anda sendiri. Mulailah melihat semua masalah yang Anda hadapi sebagai peluang, kesempatan, dan rahmat. Anda akan merasa tertantang, namun tetap mampu menjalani hidup yang tenang dan damai.

Berbahagialah jika Anda memiliki masalah. Itu artinya Anda sedang hidup dan berkembang. Justru bila Anda tak punya masalah sama sekali, saya sarankan Anda segera berdoa, ''Ya Tuhan. Apakah Kau tak percaya lagi padaku, sehingga Kau tak mempercayakan satu pun kesulitan hidup untuk saya atasi?'' Dengan berdoa demikian Anda tak perlu khawatir. Tuhan amat mengetahui kemampuan kita masing-masing. Ia tak akan pernah memberikan suatu beban yang kita tak sanggup memikulnya.

Anak Kecil Penjaja Kue

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan iapun menyantap makanan yang telah dipesan. Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak mau beli kue, Pak?"

Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab "Tidak, saya sedang makan". Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "tidak dek saya sudah kenyang".

Setelah pemuda itu membayar kekasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda. Mungkin anak kecil ini berpikir "Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah".

Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini. Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan.

"Pak mau beli kue saya?", pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang Rp. 1.500,00 dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja.

"Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja ini sedekahan dari saya buat adik". Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta. Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasih kepada orang lain.

"Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?" Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab,
"Saya sudah berjanji sama ibu dirumah ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang kerumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis".

Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa "kerja itu adalah sebuah kehormatan", kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja dihadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang, dan suatu pantangan bagi ibunya, anaknya menjadi pengemis, ia ingin setiap ia pulang kerumah ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang.

Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu "kerja adalah sebuah kehormatan" ia akan mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik.

CATATAN DARI PENULIS :
Semoga cerita di atas bisa menyadarkan kita tentang arti pentingnya kerja. Bukan sekadar untuk uang semata.... Jangan sampai mata kita menjadi "hijau" karena uang sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya kebanggaan profesi yg kita miliki. Sekecil apapun profesi itu, kalo kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, pastilah akan berarti besar.....

DRAFT FORM PENGAJUAN STOCKIST


Kepada Yth,
Bpk/Ibu  Kandidat Stockist Center
Dari      :  Stockist & Business Development
Hal       :  Kriteria membuka Stockist Center K-Link

Dengan hormat,
Sehubungan rencana Bpk/Ibu untuk membuka Stockist Center baru, dengan ini P.T K-LINK Nusantara  mengajukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1.    Bersedia membayar deposit awal sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) bagi stockist pertama, dan deposit sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) bagi stockist kedua.
2.    Standar bangunan untuk stockist harus berbentuk ruko minimal dua lantai.
3.    Stockist mempunyai fasilitas standar antara lain : telpon dan/atau mesin fax, stempel stockist, tempat display produk, ruangan untuk gudang, ruang pertemuan minimal 75 orang dan perlengkapannya terletak di lantai 2,  tempat untuk Sign board Stockist Center K-LINK  
4.    Stockist  tidak menjadi satu  dengan usaha / kegiatan lain dalam bentuk  apapun.
5.    Sanggup membuat dan mengirimkan laporan penjualan ASLI setiap 2 hari dan diterima paling lambat oleh kantor pusat tanggal 5 bulan berikutnya.
6.    Sanggup memenuhi standar omset penjualan minimal 50.000 BV.
7.    Sanggup memenuhi stock ideal minimum 60 % dari jumlah omset penjualan.
8.    Sanggup menambah deposit apabila stock yang telah ada dianggap kurang / tidak memadai.
9.    Sanggup berlaku adil dengan tidak memihak salah satu jaringan dan mengabaikan jaringan lain.
10.  Perusahaan berhak menunjuk pihak lain sebagai Stockist Center baru  apabila stockist yang ada tidak memenuhi standar kriteria yang telah ditentukan dan melanggar perjanjian yang disepakati.
11.  Menyertakan fotocopy ktp dan rekening koran 3 bulan terakhir.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Kantor Pusat K-Link Jakarta, ( 021-8311234 ext 1402 )

Demikian kriteria membuka Stockist Center ini, apabila Bpk/Ibu telah mengerti dan sanggup maka kami mempersilakan mengisi aplikasi persetujuan dan mengirimkan kembali ke perusahaan  (form terlampir).


CC.       Bapak MD Radzi Saleh (Presiden Direktur  PT K-Link Indonesia)
          Bapak Djoko H Komara (Senior Marketing Manager)
            Ibu Irma Sri Wahyuni (Senior Operation Manager)



 
 



SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini    :

Nama           : 
Nomor ID       : 
Nomor KTP    : 
Pekerjaan      : 
Alamat Rumah         :
Telephone     :
Alamat Rencana Stockist :
                                                                                            Kode Pos
Telephone     : 
Hp                : 
Fax              : 

Menyatakan kesanggupan saya untuk memenuhi kriteria membuka Stockist Center sesuai dengan yang diajukan dan bersedia menjalankan peraturan-peraturan mengenai Stockist Center yang telah di tetapkan  oleh P.T K-LINK Nusantara.


                                                                   Jakarta,                            20......
                                                                            



                                                                         (                                         )
                                         Nama Lengkap   

PT K-LINK INDONESIA
FORMULIR PERMOHONAN MENJADI  STOCKIST CENTER
( PENYEDIA BARANG )

DATA PRIBADI                                          Kode Sub-Stockist 

                                                                                              (diisi oleh perusahaan)
Nama Lengkap :                                                                        ID






 

Alamat         : 

             

No KTP         :                                                No Hp :  

Tanggal Lahir:                                              Kewarganegaraan:











 

Status Rumah          Milik Sendiri                  Sewa                            Masih Angsuran
                                  
Lama Menetap                                              Tahun,  Sejak Tahun:

Alamat Rencana Sub-Stockist: 
(Alamat Lengkap dengan Daerah)
                                     

No Telp        :                                              No Hp : 

No Fax         :                                              E-Mail : 

No Rekening :











 

Status Ruko              Milik Sendiri                  Sewa                            Masih Angsuran
                                  
Lama Menetap                                              Tahun,  Sejak Tahun:

PEKERJAAN & TINGKAT PENGHASILAN


Nama Perusahaan :

Jabatan :                                                     Lama Bekerja :                          Tahun

Alamat kantor : 

 


No Telp :                                                      Gaji Per Tahun :


Sebelumnya pernah bekerja :

                 Nama Perusahaan                        Tahun                      Jabatan


























Jika anda menjalankan usaha, harap sebutkan apakah usaha tersebut merupakan:






 

                  Kepemilikan Tunggal                                 CV








 

                 Perseroan Terbatas                                    PD


Harta Bergerak









 

                                                                              









 

                                                                               









 



KETERANGAN UMUM

  1. Apakah anda pernah aktif dalam penjualan – langsung? Ya / Tidak
  2. Jika ya, peran anda sebagai:
           
            Distributor             Mobile Stockist              Distributor & Mobile Stockist

  1. Jika anda sebagai Mobile Stockist
Rata–Rata Nilai Penjualan Per Bulan : 

Jumlah Distributor yang anda layani : 
    
4.    Jika anda diberikan Pendistribusian Produk K-LINK, Bagaimana anda akan melakukannya?
                 
            Paruh – Waktu (Part-time)                          Penuh (Full-time)

PENJAMIN PRIBADI
( Up Line Leader Minimal Peringkat CA / Crown Ambassador )

Nama Penjamin :                                                                   Peringkat :                  
No KTP :
Alamat :
            
No Telp :                                                      No Hp :