Minggu, 29 Mei 2011

Ketakutan Global !

Ketakutan Global !

Entah di Tiongkok, di Amerika di India , di Jerman ataupun di
Indonesia ; kita memiliki perasaan yang sama ialah rasa Takut. Perasaan
Takut ini ini bukan dirasakan oleh saya atau Anda saja melainkan oleh
milyaran penduduk bumi sekarang ini. Jadi satu Ketakutan Bersama alias
Ketakutan Global !

Ketakutan dimana Angka Statistik mengenai jumlah orang yang di PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja) akan menjadi Realita atau kenyataan pahit
yang harus kita terima. Dimana bukan hanya sekedar Angka lagi
melainkan sudah menjelma menjadi manusia, salah satunya adalah diri
kita sendiri. Sebelumnya di TV sering kita melihat Nasib mereka yang
di PHK, tetapi sekarang kitalah yang menjadi pemeran atau aktor
utamanya, karena mengalami nasib yang sama seperti mereka.

Apakah sekarang ini kita sudah menjadi bangsa paranoid ? Paranoid itu
adalah salah satu dari gejala penyakit jiwa (baca Gendheng) yang hidup
dalam rasa penuh ketakutan yang berlebihan. Kata Paranoid itu sendiri
diserap dari bhs Yunani para-noia ( Para = diluar; Noia = pikiran),
sebab ketakutan ini hanya ada di dalam khayalan pikiran anda saja.
Tidak !

Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa dampak krisis ekonomi dunia ini
sudah dirasakan oleh ratusan juta orang. Lihat saja di Amerika, Jepang
bahkan Jerman sekalipun dimana pabrik mobil bergengsi seperti Mercedes
sekalipun sudah mulai merumahkan karyawannya. Mereka hanya bekerja
tiga hari dalam seminggu, sedangkan Toyota pabrik mobil Jepang yang
paling ngetop sekalipun untuk pertama kalinya di dalam sejarah,
mengalami kerugian yang sangat besar.

Hampir setiap perusahaan mengeluh, bahkan merasa takut, karena
omsetnya menurun drastis, sedangkan bantuan dari Bank sudah tidak
dikucurkan lagi, sehingga hanya tinggal menunggu waktu saja, kapan
mereka gulung tikar dan ribuan karyawannya di PHK. Di prediksikan di
tahun 2009 ini jumlah yang akan di PHK bisa mencapai 20% dari total
pekerja, apakah ini bukannya satu hal yang perlu ditakutkan !

Krisis Ekonomi Global ini akan mendatangi kehidupan kita seperti
datangnya deru ombak Tsunami yang menerjang dan memporakporandakan
kehidupan banyak keluarga. Kalau Tsunami seperti di Aceh; masih
mending dimana korban langsung meninggal, tapi kalau Tsunami PHK
korbannya masih hidup dan harus tetap menderita terus. Apakah ini
bukannya satu penderitaan yang lebih menyakitkan?

Jawablah dengan jujur apa yang bisa kita lakukan untuk membendung
terjadinya hal ini ? Ketakutan ini dirasakan oleh kita semua, entah ia
Wong Miskin ataupun Wong Kaya. Mau investasi takut kalau nantinya
situasi ekonomi bertambah buruk. Mau buka usaha takut kalau usahanya
bangkrut. Karena daya beli masyarakat semakin terpuruk. Mau simpan
uang di bank, khawatir banknya dilikuidasi.

Sering kali kita baca di media mengenai pertanyaan: Apakah kita siap
menghadapi krisis ekonomi ini ? Ini satu pertanyaan yang Guoo..blok
bin O'on, sebab pertanyaannya bukannya "Be or not to be?" lagi seperti
Hamlet dalam drama Shakespeare, sebab Siap atau tidak Siap; Loe harus
menerima kenyataan ini. Sama seperti datangnya Sang Maut !

Tapi jawablah dengan jujur ! Kenapa anda tidak takut mati, padahal
kematian ini satu hal yang sudah bisa dipastikan 100% alias tidak bisa
ditawar lagi, sedangkan kemungkinan di PHK baru diatas 90%, tetapi
kenyataannya anda tidak mengkhawatirkan tentang datangnya kematian !

Yang membuat kita takut dan depresi sebenarnya adalah perasaan EGO
atau Gengsi kita atau kesombongan diri kita, karena kita takut
kehilangan Status. Takut kehilangan jabatan, mobil, terutama takut
jadi Miskin. Apakah jadi kemiskinan itu suatu hal yang perlu
ditakutkan ?  Apakah kemiskinan ini harus lebih ditakutkan daripada
kematian ?  Kenapa hingga saat ini anda setiap harinya; anda bisa
selalu enjoy dan senang, walaupun kenyataannya bisa saja besok anda koit !

Cobalah bandingkan nasib anda dengan penduduk di Palestina sekarang
ini, yang setiap malam di bom tiada hentinya. Mereka layak jadi takut,
tetapi bagi kita apa yang harus ditakutkan atau dicemaskan. Jadi
miskin bukanlah aib, dan hidup sederhana bukanlah sesuatu hal yang
perlu ditakutkan. Mang Ucup adalah Mang Ucup entah saya miskin ataupun
kaya, saya tidak akan berubah

Kita dilahirkan telanjang di dunia ini, sedang yang kita miliki
sekarang ini hanya sekedar pinjaman saja. Cobalah bandingkan keadaan
krisis ekonomi yang sedang melanda sekarang ini, apakah ini jauh lebih
buruk daripada di tahun 1998, dimana nilai uang Rupiah seperti Kertas
Bungkus Cabe yang tidak memiliki nilai lagi, karena nilai AS Dollar
merosot dari dua ribu anjlok turun jadi sepuluh ribu. Tetapi
kenyataannya Anda bisa mengatasinya, bahkan bisa bangkit kembali !
Apalagi problem sekarang ini adalah problem Global, jadi sudah pasti
akan diatasi secara Global pula.

Jadi "Don Wori" lah, cobaan ini pasti akan berlalu, atau dalam bhs
Sundanya Gone with the Wind. Dan belajarlah dari sekarang memaknai
arti kata "Cukup" apabila kita bisa menghayatinya perkataan tersebut,
pasti rasa cemas kita akan hilang dengan sendirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar